Rabu, 18 Mei 2011

sket bareng di taman UPI

di bangku taman
foto: dok. helmi herdiana


Di suatu sabtu sore di bulan mei yang lalu, anak-anak Indonesia's Sketchers Bandung kembali turun ke lokasi untuk melakukan sketsa bersama. Lokasi yang kita datangi kali ini adalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang dahulu lebih di kenal dengan nama kampus IKIP bandung.

Telah santer terdengar bahwa kawasan ini adalah salah satu tempat yang masih menyimpan kesejukan kota bandung, yang sekarang makin lama makin panas.
Tempatnya yang berada di daerah atas kota bandung (terminal Ledeng, menuju lembang) menyediakan keteduhan dan kesejukan tersendiri di akibatkan pohon-pohon rindangnya yang masih kokoh berdiri.

Beberapa orang sketcher yang merekomendasikannya adalah anggota kami yang juga mahasiswa kampus ini.

Berkumpul di pintu gerbangnya yang besar tepat berada di tikungan jalan yang menanjak, kami mulai masuk ke dalam kampus. Spot pertama yang di tuju adalah Taman kampus Upi.

Terletak di bagian dalam, tepatnya di belakang Villa Isola, ini adalah taman yang sangat nyaman untuk di datangi. Saya berpikir betapa asyiknya mahasiswa kampus ini punya tempat nongkrong sebuah taman kecil di dalam kampus yang masih berfungsi sebagai taman.

Benarlah ketika datang sudah ada beberapa orang muda-mudi sedang bercengkrama santai di sana.
Naluri sketsa kami pun langsung terstimuli tanpa harus pusing-pusing mencari objek, segera mengarahkan pandangan berikut buku sketsa kepada kedua insan tersebut. Cukup lama dan cukup banyak sketcher yang nyeket kedua muda-mudi ini, klo tak salah sekitar 4 orang seingat saya. Dan cukup lama waktu yang habis untuk fokus memindahkannya ke kertas sketsa.
Namun sayang entah karena ilmu kami yang belum cukup mumpuni dalam 'mensketsa tanpa bayangan' (maksudnya: men sket orang, tanpa orang itu sadari bahwa sedang di sket), dua muda-mudi itu tau-tau sudah berjalan pergi melenggang melintasi jalanan taman.
Mungkin karena merasa terganggu di lirik-lirik terus atau memang hendak pergi mencari minuman.

Objek menarik berikutnya adalah sebuah patung di tengah taman yang saya sinyalir fungsi aslinya adalah pancuran air yang di bawahnya itu harusnya adalah sebuah kolam berbentuk kotak. Namun tidak ada air di dalamnya. kering begitu.
Patung ini memiliki bentuk artistik khas eropa. ornamen-ornamennya sangat mendetail menjadikannya objek yang sangat menarik.

Sementara di bagian lain taman terdapat sebuah kolam besar yang di pinggir-pinggirnya tersusun bangku-bangku mengelilinginya. analoginya mungkin seperti danau mini.
Ini adalah tempat di mana sepasang muda-mudi yang saya ceritakan tadi duduk

Sambil serius nyeket, di selingi obrolan santai, becandaan dan banyolan, kami di hampiri dua orang ibu-ibu muda yang menjual kue. Kue yang di bawanya banyak. Pilihannya banyak pula dan anak-anak pun mulai merapat.
Sambil makan kue, nyeket dan ngobrol di bawah pohon yang rindang membuat suasana sore itu terasa pas dan asyik.
di bawah ini yang menggunakan pensil adalah sketsa kedua ibu-ibu yang menjual kue itu.


pedagang kue bersama sketser

Lalu lokasi berpindah ke bagian depan Villa Isola. Saya tidak mensketsa Villa tersebut, karena pada hari itu interes saya lebih ke sketsa figur.
Namun saya lihat banyak sekali teman - teman yang mensketsa Villa tersebut dengan antusias. Sampai ada 'lomba' cepet-cepetan sketsa yg di motori oleh beberapa orang teman.
Salah satu yang sangat antusias dengan bangunan ini adalah Mas Yanuar, teman kami dari IS Jakarta yang hari itu sedang berada di bandung.

Sore itu diakhiri dengan sesi foto bersama di depan Villa dan foto hasil sketsa-sketsa yang berhasil di dapat hari itu.

Tampaknya Villa Isola memang menarik, saya dengar keesokan harinya beberapa orang teman janjian datang lagi kesini


2 komentar:

  1. eksplorasi skets figurnya oke banget mas. garisnya sudah berani dan cukup effektif. Dg sedikit belajar anatomi, khususnya pada angle foreshortening (pemendekan latar depan) pasti lebih asyik lagi.
    Salam buat sketchers Bandung...

    BalasHapus
  2. terimakasih pak Dhar :) sketsa figure manusia bagi saya memang sangat mnarik. dan juga tantangannya, karena objeknya bergerak. apa bila merasa berhasil menangkap garis yg saya inginkan, hati rasanya senang sekali :) walau tidak selalu berhasil di tiap kesempatan men sketsa, di situlah kejutannya.. Salam sketsa juga dari bandung, Pak!

    BalasHapus