Senin, 24 Januari 2011

berkunjung ke museum Geologi




Berkunjung ke museum ternyata menyenangkan. Ini adalah museum geologi yang secara 'tidak sengaja' saya datangi di hari minggu kemarin. Awalnya saya dan beberapa orang teman dari Indonesia's Sketchers berniat melakukan aktifitas sketsa bareng di event yang kami sebut sunday sketching. Dan hari minggu ini gilirannya adalah Gedung Sate. Tapi ketika saya yang kebetulan datang duluan pagi itu mendapati bahwa gedung sate sedang ada acara, sehingga tidak di buka untuk umum (biasanya terbuka untuk umum), akhirnya terpaksa membatalkan niat untuk sketsa bareng di sana.
Selagi teman-teman yang lain belum datang, saya coba keliling-keliling di seputaran kawasan itu untuk mencari tempat penggantinya. Dan terdamparlah saya di museum geologi yang berada tidak jauh dari gedung sate. Tepatnya di jalan Diponegoro. Segera saya kontak teman-teman untuk perubahan tempat acara pagi itu.

Suasana museum ini bersih, nyaman, dan rapih. Gedung museum ini menempati lahan yang besar, sehingga memiliki halaman yang luas dan terdapat taman-taman di depannya. Suasananya teduh.


Begitu masuk di pintu museum, pengunjung menuliskan data singkatnya di buku tamu. Berdiri di tengah lobby yang besar, kita memilih bagian mana dulu yang mau di jelajahi. Sebelah kanan adalah bagian : Sejarah kehidupan, bagian kiri : Geologi Indonesia.

Yang menarik adalah bagian Sejarah Kehidupan menurut saya, karena banyak objek yang bisa di-sket ; tengkorak-tengkorak binatang purba yang bentuknya keren bin unik. Sket-sket yang saya dapatkan hari itu, yaitu yang gambarnya di tempatkan di bagian paling bawah di postingan ini.

Keesokan harinya saya kembali lagi ke sini karena penasaran. Sebabnya kemarin saking keasyikan nyeket sampai-sampai tidak banyak yang saya lihat dengan serius. Ternyata di hari biasa pun pengunjung museum ini tidak sepi. Terbukti ada 5 rombongan yang berbeda, lalu-lalang di depan saya saat bikin sket. Ada yang datang bersama keluarga, beberapa orang mahasiswa, dan anak -anak sma. Saya berhasil mendapatkan beberapa foto pengunjung yang sedang melihat-lihat isi museum, lalu tergoda untuk membuat gambarnya seperti yang kemudian saya posting di atas.


Keesokan harinya saya datang lagi (haha). Kemarin saya tidak sempat nge-sket kerangka dinosaurus (T-Rex) yang merupakan 'simbol' museum ini secara tidak resmi. Hari ini ternyata lebih ramai dari kemarin. Ada rombongan anak-anak SD datang menggunakan 2 bis sehingga pihak museum menugaskan beberapa orang guide untuk mendampingi mereka dan berbagi cerita dengan mereka, yang mana di hari-hari sebelumnya tidak saya melihatnya.


Berkat anak-anak sd ini pula di Auditorium siang itu di putar film mengenai sejarah terbentuknya bumi dengan sedikit pesan tentang global warming. Saya ikut nonton, sambil nge-sket dalam pencahayaan yang minim alias remang-remang.


Bagi anda yang berada di bandung dan belum pernah main ke museum geologi, datanglah. Suasananya nyaman. Koleksinya lengkap. Saya rekomendasikan.



Sabtu, 22 Januari 2011

sudut pasar simpang dago.


Pasar tradisional mempunyai suasananya tersendiri yang khas.
Ramai riuhnya transaksi yang dilakukan langsung antara penjual dan pembeli tanpa adanya perantara, tawar-menawar harga, serta banyaknya pilihan yang disajikan membuat pasar tradisional terasa begitu segar, fresh dan merakyat.

Umumnya transaksi di pasar-pasar tradisional sudah di mulai sejak subuh hari sebelum matahari terbit. Bahan-bahan pokok yang akan diolah menjadi makanan sehari2, buah-buahan, sayur-sayuran, bumbu dapur, apa saja yang berhubungan dengan kebutuhan pokok dapat di temui di pasar tradisional.

Yang menarik adalah cara mereka (penjual) menjajakan dagangan mereka yaitu dengan mengaturnya sedemikian rupa secara lesehan (menghampar) dan berjejer sehingga barang yang di tawarkan tsb yang umumnya adalah sayur-sayuran dan buah-buahan memberikan kesan ramai yang harmoni karena kaya akan warna.
Sungguh menyegarkan mata

Dalam sketsa ini adalah salah satu sudut pasar tradisional yang terletak di jalan dago di kota bandung. Namanya; Pasar Tradisional Simpang dago karena terletak si seputaran simpang dago, daerah yang cukup di kenal di kota Bandung.
Transaksi disini sudah dimulai sejak pukul 03.00 pagi hingga berakhir pada jam 08.00 wib pada pagi itu juga.
Semua bahan pangan yang di jajakan di hamparkan secara lesehan di sepanjang pinggiran jalan.

Adapun sehari-harinya daerah ini di sebut 'Pasar Simpang' karena banyaknya pertokoan yang terdapat di kawasan ini yang terus beroperasi hingga malam. Toko-toko tersebut diantaranya menjual peralatan rumah tangga (kelontong), pakaian, kue/makanan, hingga parfum.

*View pengambilan sketsa ini yaitu di bagian pasar yang berada di Jalan Tubagus Ismail yang berpotongan dengan jalan dago (membentuk persimpangan). Jika bagian muka pasar tradisional simpang dago terletak di sepanjang jalan dago itu sendiri, maka ini adalah bagian sampingnya (jika tidak di sebut bagian belakang). Ini adalah bagian pasar yang terletak di Jalan Tubagus Ismail tempat di mana saya duduk membuat sketsa ini pada pukul 06.00 wib pagi tadi - di temani secangkir kopi dari kursi kios milik seorang Akang yang memiliki seorang istri dan seorang putri yang berada di sana menemani saya, berbincang-bincang sepanjang membuat sketsa.

Sayangnya tidak cukup banyak yang berhasil saya sket, juga tidak keseluruhan suasana pasar yang dapat terekam, namun beberapa elemen khas dari pasar tradisional yang muncul dalam sketsa ini semoga cukup mewakili 'kesan' pasar itu sendiri.

salam

Kamis, 20 Januari 2011

Acara wisuda


August 7, 2010

Ini adalah acara wisuda mahasiswa ditempat saya berkuliah. Ya, saya juga adalah salah seorang peserta nya :D

Berhubung momen ini terjadi hanya sekali dua kali dalam hidup, dari awal saya sudah berniat untuk mengabadikannya ke dalam sketsa/gambar.

Sebenarnya banyak sekali view dan momen menarik yang dapat di-capture ketika acara ini berlangsung. Namun karena padatnya acara dan banyaknya teman-teman yang memperhatikan, tidak banyak lagi kesempatan utk nge- sket. alhasil hanya meninggalkan satu gambar ini saja di dalam buku sketsa saya.

Selamat buat para wisudawan/wisudawati..!  


August 7, 2010

bermain gitar.


Aktifitas yang satu ini memang menyenangkan.
Mengekspresikan pemikiran, emosi, perasaan melalui lagu adalah kegiatan yang melegakan. Membuat mood menjadi ceria, bersemangat dan memancing inspirasi...

Di sela -sela jadwal deadline yang padat seorang teman desainer grafis melepas lelah beristirahat sejenak sambil mendendangkan lagu-lagu favoritnya.
Suasana menjadi rileks kembali..
Walau sebentar cukuplah untuk me re-charge kembali mood yang sebelumnya menjadi terlalu monoton akibat pekerjaan yg menumpuk.


Dan saya me re-charge dengan membuat sketsa.....

di depan laptop.


Jaman sekarang notebook atau laptop sudah menjadi alat yg akrab dengan kita, masyarakat modern. Berbagai macam hal dapat dikerjakan menggunakan alat ini. 
Di tambah dengan populernya jejaring sosial yang ada internet menjadikan orang betah berlama-lama berada di depannya.
Dalam sketsa ini adalah teman saya seorang mahasiswa desain grafis tingkat akhir yang sedang mengerjakan beberapa pekerjaan grafis di laptopnya.
Berhubung pekerjaannya banyak -dan pose duduk nya cenderung statis/ tidak banyak bergerak- menjadikannya mangsa yang empuk untuk dijadikan objek gambar. dan ternyata saya betul. terbukti saya merasa cukup berhasil menangkap momen nya.
Di tengah maraknya inovasi-inovasi baru yang terus muncul di bidang teknologi, adalah beraktifitas secara manual (dalam hal ini <saya>menggambar) akan memberikan sensasi dan kesan tersendiri yang tidak anda dapatkan dari alat2/teknologi modern.

cobalah