Rabu, 18 Mei 2011

spidol.

di klenteng satya budhi bandung

 

Komunitas Indonesia's Sketchers grup bandung kembali mengadakan acara sketsa bersama yang rutin di gelar tiap sabtu siang. Kali ini objek sketsanya adalah sebuah kelenteng yang terletak di kawasan antara jl.Sudirman dan jl.Cibadak. tepatnya berada di jl.Kelenteng bandung.

Banyak teman-teman yang orang bandungnya sendiri baru pertama kali datang ke tempat ini dan baru ngeh bahwa ada bangunan cantik lagi kaya akan nilai seni, yg selama ini mereka hanya mendengarnya saja. Saya juga sempat terheran-heran, sambil terkagum-kagum.

Dan betul sekali. tempat ini merupakan salah satu objek favorit saya selama berkeliling nyeket bareng bersama teman -teman di bandung.

Ketika masuk ke dalam, ternyata tempatnya tidak seluas dari pada yang terlihat di luar. Di pinggir kanan dan kiri terdapat ruangan tanpa atap yang mirip (simetris). Katanya sih kalo mau yang lebih luas adalah sebuah Vihara di bilangan lembang yang juga bisa kita jadikan objek sket berikutnya, kata seorang teman sketcher sambil memberi tahu (mmm yummy).
Klenteng ini sendiri diapit dua buah Vihara di sebelah kanan kirinya. Untuk keluasan ruangan di dalamnya, vihara-vihara ini terlihat lebih luas dari Klenteng. Namun dari nilai historisnya, tampak jelas Klenteng yang ada di sket ini merupakan yang paling tua.

Sayangnya saya belum sempat menumpahkan warna warna cerah ke atas kertas, yang mana warna bangunannya ini merupakan daya tarik paling indah dari tempat ibadah masyarakat keturunan tionghoa ini.

memang ada suatu nuansa yang tak terjelaskan ketika melihat bangunan ini dari tempat saya berdiri nyeket. sesuatu yang misterius, warna-warna yang harmoni, dalam. seperti menyedot.

susah jika di jelaskan kata -kata. nanti saya terdengar seperti orang bingung dan saya mesti pegangan.

Andaikan anda datang langsung melihat, pasti setuju.
Jadi kalo ke bandung mau nyeket, bujuklah teman anda untuk mengantar kesini.
ya
------------------------------------------------------------------------------------------------------


                   *karya terpisah, tdk dibuat dilokasi ini namun dibuat di tipe kertas yg sama
                                                  kertas licin bekas kalender 40 x 20 cm                

sket bareng di taman UPI

di bangku taman
foto: dok. helmi herdiana


Di suatu sabtu sore di bulan mei yang lalu, anak-anak Indonesia's Sketchers Bandung kembali turun ke lokasi untuk melakukan sketsa bersama. Lokasi yang kita datangi kali ini adalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang dahulu lebih di kenal dengan nama kampus IKIP bandung.

Telah santer terdengar bahwa kawasan ini adalah salah satu tempat yang masih menyimpan kesejukan kota bandung, yang sekarang makin lama makin panas.
Tempatnya yang berada di daerah atas kota bandung (terminal Ledeng, menuju lembang) menyediakan keteduhan dan kesejukan tersendiri di akibatkan pohon-pohon rindangnya yang masih kokoh berdiri.

Beberapa orang sketcher yang merekomendasikannya adalah anggota kami yang juga mahasiswa kampus ini.

Berkumpul di pintu gerbangnya yang besar tepat berada di tikungan jalan yang menanjak, kami mulai masuk ke dalam kampus. Spot pertama yang di tuju adalah Taman kampus Upi.

Terletak di bagian dalam, tepatnya di belakang Villa Isola, ini adalah taman yang sangat nyaman untuk di datangi. Saya berpikir betapa asyiknya mahasiswa kampus ini punya tempat nongkrong sebuah taman kecil di dalam kampus yang masih berfungsi sebagai taman.

Benarlah ketika datang sudah ada beberapa orang muda-mudi sedang bercengkrama santai di sana.
Naluri sketsa kami pun langsung terstimuli tanpa harus pusing-pusing mencari objek, segera mengarahkan pandangan berikut buku sketsa kepada kedua insan tersebut. Cukup lama dan cukup banyak sketcher yang nyeket kedua muda-mudi ini, klo tak salah sekitar 4 orang seingat saya. Dan cukup lama waktu yang habis untuk fokus memindahkannya ke kertas sketsa.
Namun sayang entah karena ilmu kami yang belum cukup mumpuni dalam 'mensketsa tanpa bayangan' (maksudnya: men sket orang, tanpa orang itu sadari bahwa sedang di sket), dua muda-mudi itu tau-tau sudah berjalan pergi melenggang melintasi jalanan taman.
Mungkin karena merasa terganggu di lirik-lirik terus atau memang hendak pergi mencari minuman.

Objek menarik berikutnya adalah sebuah patung di tengah taman yang saya sinyalir fungsi aslinya adalah pancuran air yang di bawahnya itu harusnya adalah sebuah kolam berbentuk kotak. Namun tidak ada air di dalamnya. kering begitu.
Patung ini memiliki bentuk artistik khas eropa. ornamen-ornamennya sangat mendetail menjadikannya objek yang sangat menarik.

Sementara di bagian lain taman terdapat sebuah kolam besar yang di pinggir-pinggirnya tersusun bangku-bangku mengelilinginya. analoginya mungkin seperti danau mini.
Ini adalah tempat di mana sepasang muda-mudi yang saya ceritakan tadi duduk

Sambil serius nyeket, di selingi obrolan santai, becandaan dan banyolan, kami di hampiri dua orang ibu-ibu muda yang menjual kue. Kue yang di bawanya banyak. Pilihannya banyak pula dan anak-anak pun mulai merapat.
Sambil makan kue, nyeket dan ngobrol di bawah pohon yang rindang membuat suasana sore itu terasa pas dan asyik.
di bawah ini yang menggunakan pensil adalah sketsa kedua ibu-ibu yang menjual kue itu.


pedagang kue bersama sketser

Lalu lokasi berpindah ke bagian depan Villa Isola. Saya tidak mensketsa Villa tersebut, karena pada hari itu interes saya lebih ke sketsa figur.
Namun saya lihat banyak sekali teman - teman yang mensketsa Villa tersebut dengan antusias. Sampai ada 'lomba' cepet-cepetan sketsa yg di motori oleh beberapa orang teman.
Salah satu yang sangat antusias dengan bangunan ini adalah Mas Yanuar, teman kami dari IS Jakarta yang hari itu sedang berada di bandung.

Sore itu diakhiri dengan sesi foto bersama di depan Villa dan foto hasil sketsa-sketsa yang berhasil di dapat hari itu.

Tampaknya Villa Isola memang menarik, saya dengar keesokan harinya beberapa orang teman janjian datang lagi kesini


Minggu, 08 Mei 2011

santai di Taman bacaan, istirahat siang


Ini adalah tempat yang cukup nyaman untuk bercengkarama, nongkrong, santai bersama teman-teman, atau ketika sedang ingin sendirian.
Di bandung, banyak taman bacaan yang menyediakan tempat untuk membaca buku nya tersendiri dengan konsep yang hibrid dengan Cafe.
Sambil membaca buku & majalah, pengunjung bisa memesan makanan dan minuman yang menyediakan cukup banyak pilihan, dan juga bisa wi-fi an.
Favorit saya di jl.pager gunung dan di jl.banda

*diatas sketsa para pembaca buku yang sedang menikmati waktu mereka

dari sket bareng di kebun binatang 7 april 2011...


begitu asyik men skets pengunjung sampai tak satu pun hewan yang ter sketsa......

Minggu, 01 Mei 2011

ban bocor di malam yang hujan...


sketsa cepat suasana di kios tambal ban kang bondol+herman, yang bersebelahan dengan kios jahit mang Afi di seberang Shafira/GRIYA buah buah batu. 
ban motor belakang kempes dimalam yang hujan ..
...bercengkrama sambil nonton GP 
01.05.11